Minggu, 14 September 2008

Bagaimana Shalat Nabi?

Bagaimana Shalat Nabi?
Dari Malik (telah bersabda Rasulullah saw) : Dan shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat.” (H.R. Bukhari)
Dari Sahl bin Sa’d al Sa’idi : Kemudian aku melihat Rasulullah saw shalat di atasnya (mimbar) maka beliau bertakbir dan beliau di atasnya (mimbar), kemudian beliau ruku’ dan beliau di atasnya (mimbar), kemudian beliau turun mundur maka beliau bersujud di dasar (bawah) mimbar, kemudian beliau mengulanginya. Maka ketika telah selesai beliau menghadap ke arah manusia maka beliau bersabda : Wahai manusia sesungguhnya aku berbuat (hal) ini hanyalah agar kalian mengikuti dan mempelajari shalatku”.
  1. Wajib memasang sutrah
    “Nabi berdiri shalat dekat sutrah (pembatas) yang jarak antara beliau dengan pembatas di depannya 3 hasta” (H.R. Bukhari dan Ahmad)
    “Bila beliau shalat (ditempat terbuka yang tidak sesuatu pun menutupinya), beliau menancapkan tombak di depannya, lalu shalat menghadap tombak tersebut, sedang para sahabat bermakmum di belakangnya”. (H.R. Bukhari, Muslim dan ibnu Majah)
    “Janganlah kamu shalat tanpa memasang sutrah dan janganlah engkau membiarkan seseorang lewat di hadapanmu (tanpa engkau cegah). Jika dia memaksa terus lewat di depanmu, lawanlah dia, karena dia ditemani oleh setan (H.R. Ibnu Khuzaimah dalam khitab shahihnya dengan sanad jayyid/baik)
    “terkadang beliau memilih di dekat tiang yang terdapat di dalam masjidnya.
  2. Shaf shalat
    Dari Abdullah bin Umar ra, sesungguhnya Rasulullah saw bersabda,”Tegakkan barisan-barisan kalian, ratakan (sejajarkan) antara pundak-pundak, isi sela-sela (antar jamaah), dan lembutkanlah di antara tangan-tangan saudara-saudara kalian”, Isa tidak berkata ”diantara tangan-tangan saudara-saudara kalian” “jangan kalian biarkan sela-sela (renggangan) untuk syetan, dan barangsiapa menyambung shaf (barisan), Allah akan menyambung (merahmati)nya, dan barangsiapa yang memutuskan shaf (barisan), Allah akan memutus (rahmat)nya”.
    Dari an Nu’man bin Basyir dia berkata : Rasulullah saw menghadapkan wajahnya kepada sahabat, maka beliau bersabda,”Tegakkan shaf-shaf (barisan kalian” (tiga kali) “Demi Allah sungguh-sungguh kalian menegakkan shaf-shaf (barisan) kalian, atau Allah akan benar-benar mencerai beraikan (memperselisihkan) diantara hati-hati kalian.” An Nu’man berkata,”Maka aku melihat orang-orang menempelkan pundaknya dengan pundak sahabat-sahabatnya, lututnya dengan lutut sahabatnya, dan mata kaki dengan mata kaki sahabatnya.”
  3. Bacaan Fatihah dalam Shalat diucapkan dengan berhenti pada setiap ayat
    Dari Abu Hurairah ra dari Nabi saw beliau berkata : Barangsiapa shalat dengan sebuah shalat yang tidak membacakan di dalamnya Ummul Qu’ran (al Fatihah) maka dia kurang (3x) tidak sempurna. Maka dikatakan kepada Abu Hurairah : Sesungguhnya kami (shalat) di belakang imam. Maka dia berkata : Bacalah dengannya di dalam dirimu. Maka sesungguhnya aku mendengar Rasulullah saw beliau bersabda : Allah ta’ala berfirman,’Aku membagi shalat antara Aku dan Hamba-Ku dengan dua bagian, dan bagi hamba-Ku apa yang dia minta’.
    Maka apabila hamba-Ku mengatakan : Alhamdulillah ......
    Allah ta’ala berfirman : Hamba-Ku telah Memuji-Ku
    Maka apabila hamba-Ku mengatakan : Arrohman .....
    Allah ta’ala berfirman : Hamba-Ku telah menyanjung-Ku
    Maka apabila hamba-Ku mengatakan : Maliki .....
    Allah ta’ala berfirman : Hamba-Ku telah memuji-Ku
    Allah ta’ala berfirman : Hamba-Ku telah menguasakan kepada-Ku
    Maka apabila hamba-Ku mengatakan : Iyyaka ....
    Allah ta’ala berfirman : Ini antara Aku dan Hamba-Ku dan bagi hamba-Ku apa yang dia minta.
    Maka apabila hamba-Ku mengatakan : Ihdinashshiroothol.......
    Allah ta’ala berfirman : Ini untuk hamba-Ku dan bagi hamba-Ku apa yang dia minta.”
  4. Rukun Tuma’ninah
    Dari Al Bara’ ra, dia berkata : adalah ruku’nya Nabi saw, sujudnya, dan apabila mengangkat kepalanya dari ruku’ (i’tidal) dan (duduk) diantara dua sujud mendekati sama (panjang/lama)nya.”
    Dari Wahb bin Manus dia berkata : Aku mendengar Said bin Zubair berkata : Aku mendengar Anas bin Malik berkata : Aku tidak melihat seorangpun yang shalatnya lebih menyerupai Rasulullah saw daripada pemuda ini, yakni Umar bin Abdul Aziz, maka kami menghitung di dalam ruku’nya sepuluh kali tasbih dan di dalam sujudnya sepuluh kali tasbih.”






    (bersambung)

Tidak ada komentar: